Kamis, 05 Agustus 2010

Wisata Durian di Warso Farm, Bogor



Sabtu, 11 April 2009

Kami mendapat informasi tentang Warso Farm tentu saja berkat kecanggihan internet…amazing banget karena orang serumah penggemar durian. Pengalaman merasakan makan durian di bawah pohon durian tanpa takut ketiban buahnya (buah duriannya udah diikat sedemikian rupa) hmm kapan lagi?…..dan rasanya sih aku belum pernah liat pohon durian!

Sekilas info Warso Farm itu perkebunan durian milik pribadi  seorang Veteran (lengkapnya cari di google aja ya), yang dibuka untuk umum dan diharapkan bisa memberikan pengalaman yang edukatif, semua orang boleh datang berkunjung tanpa dipungut biaya apapun tetapi harus bisa menjaga kebersihan dan tidak merusak terutama memetik apapun yang ada di kebun.(terimakasih Pak atas kebaikannya)

Kami berangkat dari  Bekasi lewat tol Bogor ke arah Puncak, sebelum Puncak keluar tol Ciawi ke kanan (ambil arah ke Sukabumi) luruuus aja sampai tempat bernama Caringin (setelah pertigaan Cimande) nanti di jalan Caringin cari aja plang penunjuk Warso Farm satu plank dengan Kecamatan Cijeruk. Belokannya ke kanan lurusss ikutin aja jalan yang beraspal… kalo nyasar nanya aja sama orang sekitar dijamin mereka tahu jawabannya. Jalannya memang menanjak,rusak dan sepiii, kita sempat mikir nyasar kali ya ?Sempat juga sih nanya di jalan untuk memastikan.Patokannya sih ada patung durian buesar di pinggir jalan!

Dan begitu melihat patung durian huah….girangnya minta ampun!(sambil ngiler)  

Parkirannya lumayan luas, waktu kita datang sudah tampak beberapa mobil. Ada beberapa saung, saung yang besar sebagai tempat transaksi jual beli durian sekaligus sebagai ruang duduk/ruang makan buah durian. Saung kecil adalah toilet dan musholla. Disekitarnya ada taman bermain kecil, kolam ikan yang cukup besar sesuai dengan ukuran ikannya yang juga gemuk dan besar-besar, ada kandang burung merpati di pintu masuk perkebunan dan di samping parkiran ada saung restorannya juga. Yang pasti sih tempatnya asri banget karena banyak tanaman terawat dan tertata rapi di lokasi tersebut. Perkebunan ini rupanya buka jam 7 pagi sampai jam 5 sore.


Yang bikin kecewa ternyata buah durian monthong yang matang sudah habis dan sudah banyak dibooking orang. Weleh… ternyata buah juga bisa dibooking tho?!

Untungnya kami masih bisa mendapatkan 2 pak kemasan plastik buah durian local yang sudah dikupas walau dengan harga mahal dan perlu dicatat:untuk mendapatkannya butuh persaingan ketat dengan pengunjung lain huhuhuhu…

Lain lagi dengan Fani….dia girang sekali begitu melihat ayunan dan prosotan, bagi dia tiada yang lebih indah selain ayunan swiiiiiiingggg.....

               Tanpa menunggu lama kami memasuki area perkebunan yang tidak dipungut biaya apapun…..awalnya capek n ngos ngosan karena melewati tangga yang menanjak cukup panjang.(Bagi yang membawa kakek-nenek tidak direkomendasikan)

Tapi begitu melihat dataran hijau…tarraaaaa……tampaklah beberapa buah durian menggantung di pohon yang rindang dan uuupsss! pohonnya pendek-pendek lho! (saking girangnya jadi kepengen meluk...sayang ada durinya...halah)


Penanaman pohonnya juga tertata rapi sehingga enak dilihat. Bagi yang lelah gak usah khawatir karena di dalam perkebunan ada beberapa tempat duduk taman dan saung yang memiliki view ke gunung, mau lesehan di rumput juga boleh.
Ohya di dalam kebun itu ada parit kecil seperti sungai buatan dengan air mengalir yang bening dan dingin jadi sambil leyeh-leyeh setelah mendaki tangga kita bisa duduk sambil mencelupkan kaki.

Karena hari sudah sore menunjuk pukul 3, kami memutuskan untuk pulang.

Setelah puas berfoto-foto kami keluar area perkebunan dan tak lupa mampir ke Restoran Warso untuk makan siang menjelang sore….laper bo! (jangan lupa mencicipi jus duriannya ya…recommended banget)

 


 



Tidak ada komentar: